Raudhah Tempat Mustajab Berdoa Di Masjid Nabawi
Para ahli hadits menafsirkan taman surga sebagai tempat Allah SWT
menurunkan rahmat dan kebahagian-Nya karena dilakukan zikir serta
pemujaan kepada Allah SWT.
Jamaah yang ingin memasuki Raudhah sangat padat selama 24 jam. Buat ikhwan hampir setiap saat bisa “berburu” Raudhah. Sedangkan akhwat ada jam-jam tersendiri, biasanya pada waktu Dhuha (2 jam kalau ga salah), antara Dhuhur dan Ashar, serta di malam hari (jam 22, kembali kalau ga salah). Karena super padatnya jamaah, petugas membatasi kuota dengan kain putih tebal.
Ada tulisan warning berbahasa Arab, Inggris, Turki, dan yuph, Indonesia. “Jangan memaksakan diri dan menyakiti sesama pada saat memasuki Raudhah dengan saling mendorong dan berdesak-desakan. Tunggulah giliran dengan izin Allah, masih banyak waktu untuk Anda untuk memasuki Raudhah dan sholat di dalamnya”.Di kawasan ini juga terletaknya makam junjungan besar kita, Rasulullah saw, juga dua sahabat besar, Saidina Abu Bakar R.A dan Saidina Umar R.A.
Secara bahasa, “Raudhah” berarti taman.
Raudhah merupakan salah satu ruangan di Masjid Nabawi yang banyak
dimasuki jamaah untuk memanjatkan doa. Ia terletak di antara kamar Nabi
dan mimbar untuk berdakwah. Luas Raudhah dari arah Timur ke Barat
sepanjang 22 m dan dari Utara ke Selatan sepanjang 15 m . Luasnya yang
hanya 144 meter persegi tak sebanding dengan jutaan jamaah yang berebut
ingin masuk ke sana. Jamaah haji atau umroh yang berada di
Madinah, biasanya akan menyempatkan berdoa di Raudhah. Tempat ini tak
pernah sepi, menjadi tempat yang paling afdhal untuk memanjatkan doa. Seperti sabda Rasulullah Saw,
“Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari no. 1196) .
“Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari no. 1196) .
Satu area di dalam masjid yang dinamakan
Raudhah ini ditandai tiang-tiang putih dengan ornamen kaligrafi yang
khas dan juga karpet warna hijau yang menutup lantainya. Warna karpet
ini berbeda dengan warna karpet Masjid Nabawi yang semuanya berwarna
merah.Area raudhah ditandai dengan karpet hijau. Membentang dari rumah Rasulullah SAW (yang kini menjadi makam beliau) hingga ke mimbar. Sekitar 26 x 15 meter.
Selain area raudhah (karpet hijau), semua area sholat masjid Nabawi berkarpet merah. Jadi selama yang kita injak masih karpet merah, ya belum sampai di Raudhah. Sabar mendapat giliran.
Jamaah yang ingin memasuki Raudhah sangat padat selama 24 jam. Buat ikhwan hampir setiap saat bisa “berburu” Raudhah. Sedangkan akhwat ada jam-jam tersendiri, biasanya pada waktu Dhuha (2 jam kalau ga salah), antara Dhuhur dan Ashar, serta di malam hari (jam 22, kembali kalau ga salah). Karena super padatnya jamaah, petugas membatasi kuota dengan kain putih tebal.
Ada tulisan warning berbahasa Arab, Inggris, Turki, dan yuph, Indonesia. “Jangan memaksakan diri dan menyakiti sesama pada saat memasuki Raudhah dengan saling mendorong dan berdesak-desakan. Tunggulah giliran dengan izin Allah, masih banyak waktu untuk Anda untuk memasuki Raudhah dan sholat di dalamnya”.Di kawasan ini juga terletaknya makam junjungan besar kita, Rasulullah saw, juga dua sahabat besar, Saidina Abu Bakar R.A dan Saidina Umar R.A.
Kalau kita tengok dalam Masjid Nabawi,
ada 2 kawasan. Satu kawasan masjid asal yang dibina oleh Rasulullah
s.a.w dan kawasan selainnya adalah perluasan tambahan yang dilakukan
selepas zaman Rasulullah saw. Ia dapat dibedakan dengan tiang-tiang yang
terdapat dikawasan tersebut.
Lokasi ‘taman surga’ ini merupakan bagian
dari shaf laki-laki, hanya terbuka untuk perempuan di jam tertentu,
saat dhuha dan setelah shalat dhuhur. Bukan hal yang mudah untuk bisa
memasuki Raudhah. Upaya lainnya adalah usahakan datang ke mesjid pada
awal pintu mesjid dibuka. Dengan demikian mempunyai waktu cukup untuk
melaksanakan salat Tahajud, salat Tasbih, dan salat Fajar serta
melakukan zikir atau membaca Alquran. Jika sudah berhasil masuk setelah
berjuang berdesak-desakan, jamaah memanfaatkan kesempatan berada di area
ini untuk shalat dua rakaat, berdzikir, berdoa maupun membaca Alquran.
Suara takbir, tahmid dan tahlil diiringi dengan shalawat kepada
Rasulullah saw dan lirihnya doa bercampur jadi satu.
Jangan lupa, ketika berdo’a di sini (atau
di manapun di Masjid Nabawi), janganlah sambil menghadap makam.
Menghadaplah ke arah Kiblat. Sementara ketika di depan makam Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, tidaklah perlu mengusap2 jendela makam dan
menciumnya, atau menempelkan dada dan perut, karena syariat Islam sama
sekali tidak menuntunkan demikian.Ucapkan saja sebanyak mungkin shalawat
pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabat serta keluarga.
Dibutuhkan kesabaran yang tinggi di
Raudhah, karena sudah biasa ketika shalat jamaah lain berdiri didepan
kita sehingga tidak bisa ruku’ dan sujud. Duduk berdempetan, tetapi
masih ada saja jamaah lain memaksakan diri untuk minta duduk.
Kepala/bahu dilangkahi atau tertendang, tangan terinjak dan perlu
hati-hati disaat sujud karena sangat berbahaya ketika lehernya terinjak
jamaah lain.
Cara paling aman adalah bersama teman,
shalat bergantian dan saling menjaga (dengan menjulurkan tangan) ketika
sedang shalat. Kadang-kadang kita saksikan antar jamaah saling melotot
dan emosi, disinilah kesabaran kita diuji, tidak selayaknya berantem
disaat beribadah ditempat yang sangat mulia ini.
Indahnya Taman Syurga, Mimpi Tertinggi Umat Islam di Dunia
Panggilan Allah merupakan panggilan kasih sayang pada hamba-hambanya. Kita membutuhkan kesiapan diri, keikhlasan untuk menuju masjid yang merupakan rumah Allah yang insya Allah akan menjadi amal shalih sebelum kematian memanggil kita di manapun kita berada.
1) Panggilan Adzan adalah panggilan shalat untuk mempersiapkan menuju panggilan
kematian.
2) Panggilan kedua adalah mengunjungi tanah suci umat Islam. Yakni Kota Mekkah dengan
beribadah di Masjidil Haram serta bermunajat doa taman syurga di Masjid Nabawi
Madinah.
3) Panggilan ketiga dari Allah adalah panggilan kematian...
Untuk menyambut panggilan Allah yang kedua ini sebelum datangnya panggilan ketiga alias panggilan kematian, Haji dan Umroh maka Voa Islam memfasilitasi pembaca dan sahabat untuk bersama tim Redaksi VOA ISLAM menyambut panggilan Allah menuju Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pengalaman beribadah akan semakin sempurna karena VOA ISLAM hanya menjalankan prosesi ibadah yang sahih-sahih saja.
Apa saja tuntunan ibadah haji dan umroh yang sahih? berikut beberapa petunjuk sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu :
1. Miqat ditempatnya sesuai sunnah
2. Tarwiyah di Mina
3. Wuquf, meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam
4. Mabit di Mudzdalifah dan bertolak darinya sebelum matahari terbit
5. Thawaful Ifadah pada waktunya
6. Mabit di Mina pada hari-hari tasyrik
7. Thawaful Wadaa’ pada waktunya
Insya Allah dengan mengikuti aturan dan urutan sesuai sunnah Nabi Muhammad akan membuat ibadah dapat meraih Haji dan Umroh yang mabrur dan diterima oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala...
Indahnya Taman Syurga, Mimpi Tertinggi Umat Islam di Dunia
Panggilan Allah merupakan panggilan kasih sayang pada hamba-hambanya. Kita membutuhkan kesiapan diri, keikhlasan untuk menuju masjid yang merupakan rumah Allah yang insya Allah akan menjadi amal shalih sebelum kematian memanggil kita di manapun kita berada.
1) Panggilan Adzan adalah panggilan shalat untuk mempersiapkan menuju panggilan
kematian.
2) Panggilan kedua adalah mengunjungi tanah suci umat Islam. Yakni Kota Mekkah dengan
beribadah di Masjidil Haram serta bermunajat doa taman syurga di Masjid Nabawi
Madinah.
3) Panggilan ketiga dari Allah adalah panggilan kematian...
Untuk menyambut panggilan Allah yang kedua ini sebelum datangnya panggilan ketiga alias panggilan kematian, Haji dan Umroh maka Voa Islam memfasilitasi pembaca dan sahabat untuk bersama tim Redaksi VOA ISLAM menyambut panggilan Allah menuju Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pengalaman beribadah akan semakin sempurna karena VOA ISLAM hanya menjalankan prosesi ibadah yang sahih-sahih saja.
Apa saja tuntunan ibadah haji dan umroh yang sahih? berikut beberapa petunjuk sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu :
1. Miqat ditempatnya sesuai sunnah
2. Tarwiyah di Mina
3. Wuquf, meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam
4. Mabit di Mudzdalifah dan bertolak darinya sebelum matahari terbit
5. Thawaful Ifadah pada waktunya
6. Mabit di Mina pada hari-hari tasyrik
7. Thawaful Wadaa’ pada waktunya
Insya Allah dengan mengikuti aturan dan urutan sesuai sunnah Nabi Muhammad akan membuat ibadah dapat meraih Haji dan Umroh yang mabrur dan diterima oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar